THE DECLINE IN MARRIAGE RATES DUE TO THE PHENOMENON OF CAREER WOMEN FROM THE PERSPECTIVE OF ISLAMIC FAMILY LAW (CASE STUDY IN SAMBOGUNUNG VILLAGE, DUKUN DISTRICT, GRESIK REGENCY)
Abstract
Social phenomena such as childfree, waithood, and unmarried women indicate a shift in societal views on marriage. The increasing role of women in the workforce in Sambogunung Village has resulted in a decrease in the number of marriages, with many women choosing to postpone marriage in order to achieve financial independence and develop themselves. This shift in the perspective of the more educated younger generation indicates that marriage is no longer seen as an end in itself, but rather as a decision that should be made based on readiness and mutual agreement. Although marriage is still considered important from a social and religious perspective, challenges arise related to family and community stability, including imbalances in gender interactions. On the other hand, this phenomenon also creates opportunities to build more balanced families, where couples can support each other in financial management and domestic responsibilities. Therefore, supporting women in achieving career success is crucial, so that harmonious family values can be maintained and society can adapt to these changes without losing its identity.
References
Adilah Nurviana dan Wiwin Hendriani. “Makna Pernikahan Pada Generasi Milenial Yang Menunda Pernikahan Dan Memutuskan Untuk Tidak Menikah.” Buletin Riset Psikoogi Dan Kesehatan Mental 1, no. 2 (2021): 1040.
Budiyanti Prameswari. “Data Penurunan Angka Pernikahan Perlu Dikaji Lebih Komprehensif.” Lintang, 2024. https://www.antaranews.com/berita/4006536/bkkbn-data-penurunan-Angka-pernikahan-perlu-dikaji-lebih-komprehensif.
Cindy Mutia Annur. “Tren Pernikahan Di Indonesia Kian Menurun Dalam 10 TahunTerakhir,” 2022.
M.Khusnul Khuluq. “Eksistensi Hukum Islam Di Indonesia.” In Badilag Mahkamah Agung, 6, 2024.
Mansour Fakih. “Analisis Gender Dan Transformasi Sosial,” 15. Yogyakarta: Yogyakarta Insist Press, 2008.
———. “Rue-Rms Dan Manfestasi Ketidakadian Gender.” In Rue-Rms Dan Manfestasi Ketidakadian Gender, 39. Yogyakarta: PMII Komisariat UIN Sunan Kalijaga, 2004.
Mulia, S. M. “Perspektif Hukum Keluarga Islam Terhadap Perubahan Peran Gender Dan Fatherless Dalam Pernikahan.” Hukum Islam 1, no. 10 (2022): 45–62.
Nurmila, N. “Pergeseran Peran Gender Dan Dampaknya Terhadap Institusi Pernikahan Di Indonesia.” Studi Keluarga 2, no. 5 (2019): 121–39.
quora. “Mengapa Kalian Memutuskan Untuk Tidak Menikah,” 2020. https://id.quora.com/Mengapa-kalian-memutuskan-untuk-tidak-%0Amenikah.
RI, Departemen Agama. Al Qur’an Dan Terjemahannya. Semarang: CV.Toha putra, 1989.
———. Al Qur’an Dan Terjemahannya. Semarang: CV. Toha Putra, 1989.
Statistik KUA Kecamatan Dukun (2024).
116 AL HAKAM: The Indonesian Journal of Islamic Family Law and Gender Issues
Sulistiani, S. L. “Perubahan Sosial Dan Dampaknya Terhadap Institusi Pernikahan Di Indonesia.” Sosiologi 1, no. 6 (2020): 71–89.
Syamsul Arifin. “The The Importance Of Reaching Adulthood For Building A Harmonious Family In Islamic Marriages In Indonesia.” Al-Hakam: The Indonesian Journal of Islamic Family Law and Gender Issues 5, no. 1 (2025): 44–56.
Wahbah Zuhaili. Ushul Fiqh Al-Islami. Damaskus: Darul Fikr Al- Islami, 2005.
“Wawancara Dengan Ibu Rumah Tangga, Sekaligus Aparat Desa,5 Mei 2025,” 2025.
“Wawancara Dengan Ibu Rumah Tangga,20 Maret 2025,” 2025.
“Wawancara Dengan Pemuka Agama Setempat,25 April 2025.,” 2025.
“Wawancara Dengan Wanita Karir,19 Januari 2025,” 2025.
Zuhdi, M. H. “Pernikahan Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif Di Indonesia.” Studi Agama Dan Masyarakat 1, no. 11 (2015): 45–60.
Adilah Nurviana dan Wiwin Hendriani. “Makna Pernikahan Pada Generasi Milenial Yang Menunda Pernikahan Dan Memutuskan Untuk Tidak Menikah.” Buletin Riset Psikoogi Dan Kesehatan Mental 1, no. 2 (2021): 1040.
Budiyanti Prameswari. “Data Penurunan Angka Pernikahan Perlu Dikaji Lebih Komprehensif.” Lintang, 2024. https://www.antaranews.com/berita/4006536/bkkbn-data-penurunan-Angka-pernikahan-perlu-dikaji-lebih-komprehensif.
Cindy Mutia Annur. “Tren Pernikahan Di Indonesia Kian Menurun Dalam 10 TahunTerakhir,” 2022.
M.Khusnul Khuluq. “Eksistensi Hukum Islam Di Indonesia.” In Badilag Mahkamah Agung, 6, 2024.
Mansour Fakih. “Analisis Gender Dan Transformasi Sosial,” 15. Yogyakarta: Yogyakarta Insist Press, 2008.
———. “Rue-Rms Dan Manfestasi Ketidakadian Gender.” In Rue-Rms Dan Manfestasi Ketidakadian Gender, 39. Yogyakarta: PMII Komisariat UIN Sunan Kalijaga, 2004.
Mulia, S. M. “Perspektif Hukum Keluarga Islam Terhadap Perubahan Peran Gender Dan Fatherless Dalam Pernikahan.” Hukum Islam 1, no. 10 (2022): 45–62.
Nurmila, N. “Pergeseran Peran Gender Dan Dampaknya Terhadap Institusi Pernikahan Di Indonesia.” Studi Keluarga 2, no. 5 (2019): 121–39.
quora. “Mengapa Kalian Memutuskan Untuk Tidak Menikah,” 2020. https://id.quora.com/Mengapa-kalian-memutuskan-untuk-tidak-%0Amenikah.
RI, Departemen Agama. Al Qur’an Dan Terjemahannya. Semarang: CV.Toha putra, 1989.
———. Al Qur’an Dan Terjemahannya. Semarang: CV. Toha Putra, 1989.
Statistik KUA Kecamatan Dukun (2024).
116 AL HAKAM: The Indonesian Journal of Islamic Family Law and Gender Issues
Sulistiani, S. L. “Perubahan Sosial Dan Dampaknya Terhadap Institusi Pernikahan Di Indonesia.” Sosiologi 1, no. 6 (2020): 71–89.
Syamsul Arifin. “The The Importance Of Reaching Adulthood For Building A Harmonious Family In Islamic Marriages In Indonesia.” Al-Hakam: The Indonesian Journal of Islamic Family Law and Gender Issues 5, no. 1 (2025): 44–56.
Wahbah Zuhaili. Ushul Fiqh Al-Islami. Damaskus: Darul Fikr Al- Islami, 2005.
“Wawancara Dengan Ibu Rumah Tangga, Sekaligus Aparat Desa,5 Mei 2025,” 2025.
“Wawancara Dengan Ibu Rumah Tangga,20 Maret 2025,” 2025.
“Wawancara Dengan Pemuka Agama Setempat,25 April 2025.,” 2025.
“Wawancara Dengan Wanita Karir,19 Januari 2025,” 2025.
Zuhdi, M. H. “Pernikahan Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif Di Indonesia.” Studi Agama Dan Masyarakat 1, no. 11 (2015): 45–60.
Website:
https://www.antaranews.com/berita/4006536/bkkbn-data-penurunan-Angka-pernikahan-perlu-dikaji-lebih-komprehensif.
https://id.quora.com/Mengapa-kalian-memutuskan-untuk-tidak-menikah.



